Reportase.today Banyuwangi Selasa 15 Oktober 2024: Dualisme kepemimpinan di tubuh Pengurus Besar (PB) PGRI sepatutnya harus diakhiri, apalagi hal ini berlangsung menjelang kontestasi politik pemilihan kepala daerah serentak, itulah sepenggal harapan ketua PGRI Banyuwangi, Sudarman pada Selasa (15/10). Menurutnya konflik dualisme itu sepatutnya sudah selesai dengan hasil putusan dari PTUN.
“Jadi PGRI itu memiliki 4 SK Kemenkumham, SK pertama keluar pada tanggal 13 November 2023 atas nama Teguh Sumarno, kemudian SK Kemenkumham tanggal 18 November 2023 atas nama Unifa Rosyidi, dan SK Kemenkumham tanggal 20 November 2023 atas nama Unifa Rosyidi. Lalu dua SK terakhir itulah yang digugat di PTUN oleh Teguh Sumarno dan dimenangkan pada tingkat banding dengan membatalkan dua SK tersebut,” jelasnya.
Dikatakan Sudarman, bahwa SK pertanggal 18 dan 20 November ini dijadikan dasar oleh kubu Unifa Rosyidi untuk melakukan Kongres yang pada tanggal 8 Maret melahirkan SK baru, bolehkah hal itu dilakukan ? “Sementara itu PGRI Banyuwangi pernah dibekukan oleh PB PGRI namun proses tersebut tidak prosedural dan tidak selaras dengan AD/ART, andaipun peristiwa pembekuan itu dianggap sah maka harus ada proses pemulihannya, yaitu dibolehkan dengan cara memilih pengurus baru melalui konferensi. Tapi yang terjadi di Banyuwangi kan tidak seperti itu, proses pemulihan itu dilakukan dengan cara penunjukan pada KLB per tanggal 31 Januari lalu tanpa melalui proses pemilihan,” terangnya.
Kendati demikian Sudarman berharap kepada Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi sebagai Pembina agar pihaknya segera dapat dipertemukan dengan seluruh komponen PGRI Banyuwangi,”Agar teman-teman di PGRI ini tidak bingung. Perihal dualisme biarlah menjadi urusan PB, namun sebagai orang Banyuwangi kita patut bangga ketika seorang Teguh Sumarno menjadi ketua umum PGRI, harusnya euforia ini disambut dengan suka cita beliau itu kan putra daerah. Hal ini sekaligus menambah keuntungan bagi Banyuwangi selain kepemimpinan Bupati yang terlebih dahulu telah dikenal secara nasional ditambah lagi ada ketua umum PGRI juga dari Banyuwangi. Kan lucu jika ada pihak yang tidak bangga dengan capaian tersebut,” tutupnya.
(Red/Tim-Biro Sitijenarnews Group Banyuwangi Jawa Timur)