Reportase.today Besuki, Situbondo – Rabu 29 Oktober 2025: Suasana duka masih menyelimuti warga Dusun Rawan, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, setelah insiden tragis runtuhnya atap asrama putri di Pondok Pesantren Syeh Abdul Qodir Jailani yang menewaskan seorang santriwati dan melukai belasan lainnya. Peristiwa memilukan yang terjadi pada Rabu dini hari itu menggugah kepedulian banyak pihak, termasuk insan pers dan beberapa tokoh masyarakat Besuki.

Menjelang sore, di tengah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, Ketua Umum LSM SITI JENAR sekaligus Pimpinan Redaksi PT SITI JENAR GROUP MULTIMEDIA, Eko Febrianto, bersama sejumlah tokoh pemuda dan pengusaha Besuki, mendatangi rumah duka untuk menyerahkan santunan dan memberikan dukungan moral kepada keluarga korban.
Rombongan diterima langsung oleh kedua orang tua korban, Wahyudi Rahmat Hakim dan Rina Solfi Oktayani, di kediaman mereka di Jalan Garuda, Dusun Rawan, RT 2 RW 4, Desa Besuki. Suasana haru tampak menyelimuti rumah duka yang dipenuhi keluarga, kerabat, dan warga sekitar. Tangis kesedihan pecah saat rombongan tamu tiba membawa bantuan kemanusiaan dan doa untuk almarhumah.
Dalam keterangannya kepada awak media, Eko Febrianto menegaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan wujud empati dan rasa tanggung jawab sosial pihaknya atas duka yang menimpa masyarakat Besuki.
“Kami datang bersama teman-teman bukan sekadar membawa santunan, tetapi juga membawa semangat agar keluarga korban tidak merasa sendiri dalam duka. Semoga bantuan kecil ini bermanfaat dan menjadi penguat bagi mereka di masa sulit ini,” ungkap Eko Febrianto dengan nada haru.

Selain menyerahkan santunan, rombongan juga menyampaikan doa bersama di rumah duka. Momen kebersamaan ini menjadi simbol kepedulian sosial lintas profesi yang lahir dari rasa kemanusiaan dan keprihatinan mendalam atas tragedi yang menimpa dunia pendidikan pesantren.
Sementara itu, H. Roni, salah satu tokoh pemuda Besuki yang juga turut hadir mendampingi rombongan, juga menyampaikan belasungkawa dan menyerukan agar musibah seperti ini menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak.
“Kita semua berduka. Tapi di balik musibah ini, harus ada pembelajaran yang diambil. Bangunan pendidikan agama seharusnya menjadi tempat yang aman bagi para santri. Negara dan masyarakat harus bersama-sama memperkuat pengawasan dan tanggung jawab terhadap keselamatan mereka,” tegasnya.
Korban diketahui merupakan pelajar kelas 1 SMP di pondok tersebut, dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Keluarga korban masih terpukul, terutama sang ibu yang terus menitikkan air mata saat menceritakan detik-detik sebelum musibah terjadi.
Tragedi ini kembali membuka luka lama dan menjadi pengingat akan lemahnya pengawasan serta standar keamanan dalam pembangunan sarana pendidikan berbasis pesantren di Indonesia. Data Kementerian PUPR mencatat, dari lebih 41.000 pondok pesantren di seluruh Indonesia, hanya 52 yang mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Artinya, ribuan lembaga pendidikan keagamaan masih beroperasi tanpa perlindungan hukum yang menjamin keamanan struktur bangunan bagi para santrinya. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa masalah keselamatan di pesantren bukanlah hal teknis semata, melainkan kegagalan sistemik dalam pengawasan dan regulasi pembangunan fasilitas publik.
Meski berbagai pejabat dan aparat telah mendatangi lokasi pasca kejadian untuk meninjau serta memberikan belasungkawa, publik menilai perlu ada langkah konkret dan reformasi kebijakan agar tragedi semacam ini tidak terus berulang.
Kehadiran Eko Febrianto dan rombongan PT Siti Jenar Group Multimedia bersama para tokoh masyarakat sore ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat. Namun, duka keluarga korban juga menjadi alarm moral bagi semua pihak bahwa keselamatan anak bangsa tidak boleh dikorbankan oleh lemahnya sistem dan pengawasan.

Peristiwa ini bukan hanya soal atap bangunan yang runtuh, tetapi juga tentang runtuhnya tanggung jawab kolektif kita terhadap keselamatan generasi muda dan dunia pendidikan keagamaan.
(Redaksi / Tim Liputan Biro SITI JENAR GROUP MULTIMEDIA Situbondo – Jawa Timur)













