Teknologi Bionik – Sustainable Development Goals (SDGs), yang bertujuan untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan hingga tahun 2030, telah menjadi agenda universal yang mendapatkan perhatian luas. Salah satu tujuan utama dari SDGs adalah Nomor 9, yaitu “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur”. Dalam konteks ini, teknologi bionik muncul sebagai sebuah inovasi yang berpotensi besar untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut. Dalam sebuah video TED yang disampaikan oleh Hugh Herr, seorang profesor di Massachusetts Institute of Technology, kita dapat melihat bagaimana teknologi bionik telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, terutama dalam hal mobilitas.
Teknologi bionik dapat diartikan sebagai penggabungan antara ilmu biologi dan teknologi untuk menciptakan solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Dalam video TED tersebut, Hugh Herr menceritakan bagaimana teknologi bionik telah mengubah hidupnya setelah kehilangan kedua kaki dalam sebuah kecelakaan saat pendakian gunung. Melalui pendekatan bionik, Herr berhasil tidak hanya mendapatkan kembali kemampuan berjalan, namun juga meningkatkan kemampuan fisiknya. Ini menunjukkan bahwa teknologi bionik mampu menciptakan perangkat prostetik yang tidak hanya menggantikan anggota tubuh yang hilang, tetapi juga meningkatkan fungsi dan kualitas hidup manusia.
Dalam konteks pencapaian SDGs Nomor 9, teknologi bionik juga berkontribusi pada pengembangan infrastruktur kesehatan yang lebih inklusif. Berkat perkembangan dalam bidang bionik, orang-orang yang sebelumnya mungkin terbatas dalam mobilitasnya karena kehilangan anggota tubuh, kini dapat kembali berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Sebagai contoh, Adrianne Haslet-Davis, seorang penari ballroom yang kehilangan kaki dalam serangan teroris di Boston, berhasil kembali menari berkat bantuan teknologi bionik. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi bionik tidak hanya memperbaiki kualitas hidup individu, tetapi juga memungkinkan partisipasi penuh dalam kegiatan ekonomi dan sosial, sesuai dengan tujuan SDGs Nomor 9.
Selain itu, dalam konteks industri, teknologi bionik juga memberikan kontribusi yang signifikan. Bionik tidak hanya mencakup pengembangan perangkat prostetik, tetapi juga melibatkan desain dan produksi material yang inovatif. Para desainer bionik menggunakan prinsip-prinsip, proses, dan material alam untuk menciptakan solusi teknologi yang lebih efisien dan efektif. Hal ini menciptakan peluang bagi perkembangan industri yang berkelanjutan dan berorientasi pada inovasi. Dalam hal ini, teknologi bionik berperan penting dalam memajukan industri yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip SDGs Nomor 9.
Meskipun teknologi bionik menawarkan banyak manfaat yang besar, masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam penerapannya. Salah satunya adalah aksesibilitas terhadap teknologi bionik. Hugh Herr berusaha untuk membuat teknologi bionik tersedia bagi orang-orang yang membutuhkannya. Namun, biaya dan akses terhadap teknologi ini masih menjadi hambatan bagi sebagian masyarakat, terutama di negara-negara berkembang. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap teknologi bionik perlu terus didorong guna memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, sesuai dengan prinsip inklusivitas SDGs.
Selain tantangan, penerapan teknologi bionik juga menawarkan peluang besar dalam hal inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Dalam konteks SDGs Nomor 9, teknologi bionik dapat menjadi dasar bagi kerjasama antara sektor kesehatan, industri, dan inovasi. Kolaborasi lintas sektor ini dapat mempercepat pengembangan teknologi bionik, meningkatkan aksesibilitas, dan memperluas manfaatnya bagi masyarakat secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, teknologi bionik memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai SDGs Nomor 9. Melalui inovasi dalam desain, produksi, dan penerapan material bionik, teknologi ini tidak hanya mengubah kehidupan individu yang mengalami kehilangan anggota tubuh, tetapi juga memperkuat infrastruktur kesehatan, industri, dan inovasi. Namun, tantangan terkait aksesibilitas dan biaya perlu diatasi untuk memastikan bahwa manfaat teknologi bionik dapat dirasakan oleh semua orang. Dengan demikian, teknologi bionik menjadi salah satu contoh nyata bagaimana inovasi dan teknologi dapat berperan dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sesuai dengan visi SDGs.