BALAD Grup Klaim Upaya Pemijahan Lobster Pertama di Dunia yang Berkelanjutan

Editor

SITUBONDO – Sebuah kabar mengejutkan datang dari pesisir Situbondo. HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang akrab disapa Ji Lilur, pemilik sekaligus penggagas BALAD Grup, mengumumkan sebuah inisiatif ambisius melalui unit usahanya, PEBITALEKARA Grup: pemijahan lobster. Lebih dari sekadar budidaya, proyek ini diklaim sebagai upaya pertama di dunia yang berpotensi menghasilkan lobster dari fase larva awal hingga dewasa secara berkelanjutan.

Dalam pemaparannya, Ji Lilur menjelaskan tahapan metamorfosis lobster, dimulai dari Nauplisoma yang berlangsung 1-3 hari, kemudian bertransformasi melalui fase Protozoea, Zoea, Mysis, Puerulus, hingga akhirnya menjadi Juvenil dalam waktu sekitar 40 hari. Setelah fase juvenil, lobster akan berkembang menjadi sub-dewasa dalam 6-12 bulan, dan mencapai dewasa dalam 1-3 tahun. Sementara itu, Benih Besar Lobster (BBL) dengan ukuran sekitar 5-7 cm, yang siap untuk dibesarkan lebih lanjut, membutuhkan waktu sekitar 6-7 bulan sejak fase Nauplisoma.

Namun, klaim paling mencengangkan adalah bahwa hingga saat ini, menurut Ji Lilur, belum ada satu pun negara, institusi, maupun lembaga penelitian di seluruh dunia yang berhasil melakukan pemijahan lobster secara tuntas dan berkelanjutan. “Di Seluruh Dunia belum ada Satu Negara pun yg sukses memijahkan Lobster. Di Seluruh Dunia belum ada Satu Institusi pun yg berhasil memijahkan Lobster. Di Seluruh Dunia belum ada Satu Lembaga Penelitian pun yg berhasil memijahkan Lobster,” tegasnya.

Dengan keyakinan tinggi, Ji Lilur berharap HATCHERY PEBITALEKARA GRUP akan menjadi yang pertama mencatatkan sejarah tersebut. “Semoga HATCHERY PEBITALEKARA GRUP menjadi Hatchery Pertama di Dunia yang berhasil memijahkan Lobster. BISMILLAH,” ujarnya penuh harap.

Langkah awal dari upaya ini akan diwujudkan dengan pengiriman 2.500.000 Nauplisoma pada hari Ahad, 27 April 2025, untuk ditempatkan di keramba-keramba pemijahan di beberapa teluk di Gugusan Teluk Kangean. Pemilihan lokasi ini didasari harapan akan asupan makanan alami yang melimpah di perairan tersebut. Selanjutnya, jutaan Nauplisoma akan dikirimkan secara rutin setiap dua minggu untuk ditempatkan di fasilitas budidaya lobster milik Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) di Kangean.

Baca juga
Sustainability (Keberlanjutan): Kesadaran akan Isu Lingkungan dan Perilaku Berkelanjutan di Indonesia

Jika upaya pemijahan ini berhasil, maka PEBITALEKARA Grup tidak hanya akan mencetak rekor dunia, tetapi juga memecahkan tantangan besar dalam budidaya lobster. Selama ini, proses pemijahan lobster secara global dilaporkan hanya mampu bertahan maksimal 39 hari sebelum larva mati.

“Apabila Upaya Pemijahan yg dilakukan oleh PEBITALEKARA ini berhasil, maka inilah Pemijahan Lobster Pertama di Dunia yang sukses terus bertahan hidup. Selama ini, di Seluruh Dunia, proses pemijahan lobster hanya bertahan paling lama 39 hari lalu mati semuanya,” ungkap Ji Lilur.

Dengan nada penuh harap, Ji Lilur memohon dukungan dan doa agar inisiatif ini dapat berjalan lancar. “Mohon doanya, semoga Bandar Laut Dunia Grup – Pebitalekara Grup menjadi Hatchery Pertama di Dunia yang sukses memijahkan Lobster dari Nauplisoma menjadi Lobster. BISMILLAH,” pungkasnya. Keberhasilan proyek ini tentu akan menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia akuakultur, khususnya bagi Indonesia.

Penulis: IpunkEditor: Redaksi
error: Content is protected !!