Berita  

Camat Raas Usulkan Posko Tiket Offline dan Prioritas Mudik untuk Warga Kepulauan

Editor

Reportase.today – Situbondo, Selasa (11/3/25)

Pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Sumenep dan Wakil Bupati Situbondo membuahkan harapan baru bagi warga Kepulauan Raas. Camat Raas, Subiakto, S.H., M.H., menyampaikan terima kasih atas dukungan Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, dalam menindaklanjuti permasalahan mudik tahun 2024 dan menjanjikan perubahan di tahun 2025.

Pejabat Sumenep yang dikenal cukup vokal itu turun langsung ke Pelabuhan Jangkar untuk memastikan kesiapan angkutan mudik 2025. Salah satu aspirasi utama yang disampaikan adalah permintaan agar warga Raas tidak hanya bergantung pada pembelian tiket online. Subiakto mengusulkan pendirian posko tiket offline di Jangkar, mengingat tidak semua warga Raas memiliki kemampuan literasi digital yang memadai.

“Masyarakat kami tidak semuanya pintar IT. Sehingga kami mengharap nanti apabila ada masyarakat Raas yang mau mudik ke Raas dari Jangkar, dapatnya diprioritaskan, tidak usah menunggu untuk besok,” ujar Subiakto.

Ia menyoroti kejadian di mana warga terpaksa menunggu hingga tiga hari di Jangkar karena kesulitan mendapatkan tiket, bahkan kehabisan bekal. Temuan adanya satu akun yang dapat membeli hingga 500 tiket juga menjadi perhatian serius.

Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menjamin ketersediaan kapal, yaitu Dharma Sumekar dan Ekspres Bahari, untuk melayani mudik warga Raas. Subiakto mengimbau warga Raas dan Sepudi di perantauan untuk tidak membeli tiket melalui calo. Ia meminta mereka berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) di Jangkar untuk mendapatkan tiket secara resmi.

“Masyarakat jangan pernah mendapatkan tiket melalui calo, apapun kalau sudah sampai di Jangkar, tolong koordinasi dengan APH untuk bagaimana caranya mendapatkan tiket. Sehingga tidak lagi memberi ruang kepada calo-calo untuk mendapatkan keuntungan sepihak dan merugikan masyarakat yang lain,” tegasnya.

Baca juga
Eko Febriyanto: Percuma Ngotot Pengen Bebas Dari Penersangkaan Mending Bupati Situbondo Fokus Kepada Proses Hukumnya.

Subiakto juga memperingatkan warga untuk tidak menggunakan jasa agen yang merugikan. Ia menyadari bahwa beberapa warga mungkin terpaksa membeli tiket dari pihak tidak resmi, namun ia menekankan bahwa hal tersebut di luar tanggung jawab pemerintah.

“Ya itu kalau ada kesepakatan tersendiri ya itu di luar tanggung jawab kami tapi kami mengharap menghimbau hanya sebatas himbauan karena kami hadir di sini semuanya kompak sudah ada APH juga semuanya juga mau mendukung,” jelasnya.

Pihak kecamatan Raas berjanji akan mengawal langsung setiap kegiatan mudik gratis, bekerja sama dengan APH, untuk memastikan kelancaran dan ketertiban.

Sementara itu, di tempat yang sama, General Manager PT ASDP Ketapang-Gilimanuk, Yani Andriyanto, mengungkapkan beberapa poin penting terkait persiapan tersebut.

Yani menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik percaloan tiket yang merugikan pengguna jasa. “Kuota-kuota yang dibuka pasti seizin dengan BPTD karena ada toleransi,” jelas Yani.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan oknum yang melakukan praktik percaloan. “Apabila ada oknum yang berusaha untuk bahasa kasarnya mengkup kuota atau calo, itu sampaikan saja, nanti kita bersama dengan aparat terkait akan coba menindaklanjuti,” tegasnya.

Yani memprediksi puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya perayaan Nyepi di Bali pada H-3 Lebaran. “Berarti kalau lebaran kali ini beda karena di H-3 itu ada Perayaan Nyepi Dan disinyalir untuk penyeberang 80% dari Bali,” ungkapnya.

Berdasarkan kondisi tersebut, Yani memprediksi puncak arus mudik akan terjadi lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya. “Mungkin insya Allah acara puncaknya itu lebih maju dari tahun-tahun yang lalu. Kalau memang di tahun-tahun yang lalu H-4, mungkin disini bisa H-5 atau H-7. Atau kalau puncaknya mungkin sekitar H-5 lah,” jelasnya.

Baca juga
Pastikan Aman dari Perjudian, Anggota Polsek Situbondo Kota Laksanakan Patroli Dialogis di Gunung Sampan

Yani juga mengimbau masyarakat yang hendak menyeberang untuk tidak keluar dari area Jangkar sebelum waktu keberangkatan. “Di prediksi puncaknya untuk arus jangkar beras dan bila lain. Jangan keluar as,” imbaunya.

Yani memastikan bahwa pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Jangkar tidak akan ditutup saat Hari Raya Nyepi. “Namun pelayaran untuk di Jangkar tidak tutup. Yang tutup pelayaran itu di hari nyepi hanya di Bali,” terangnya.

Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan, PT ASDP Ketapang-Gilimanuk berharap dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024.

Penulis: HamzahEditor: Redaksi
error: Content is protected !!