Reportase.today Situbondo, 10 November 2025 — Pemerintah Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, terus menunjukkan komitmen kuat dalam menangani persoalan akses jalan bagi warga Dusun Kauman, RT 2, RW 3, yang hingga kini masih terisolasi. Melalui serangkaian upaya mediasi dan musyawarah, pemerintah desa berupaya keras mencari solusi yang adil, permanen, dan tidak menimbulkan konflik baru di tengah masyarakat.

Kepala Desa Besuki, Husamah Bahres, menegaskan bahwa sejak awal pihaknya telah bergerak cepat menanggapi keluhan warga. Berbagai langkah telah ditempuh, mulai dari pertemuan terbuka dengan warga terdampak hingga pelibatan tokoh masyarakat setempat untuk mencari titik temu terkait pembukaan akses jalan menuju pemukiman warga yang selama ini terputus.
“Kami sudah melakukan mediasi dan musyawarah bersama pihak-pihak yang terdampak. Namun hingga saat ini memang belum ada keputusan akhir terkait penyelesaian akses jalan tersebut,” ungkap Kades Husamah Bahres saat ditemui di Balai Desa Besuki, Senin (3/11/2025).
Husamah menjelaskan bahwa persoalan ini cukup kompleks karena menyangkut kepemilikan lahan pribadi yang menjadi jalur utama menuju rumah warga terdampak. Oleh sebab itu, pemerintah desa memilih untuk tidak mengambil langkah sepihak, melainkan terus mengedepankan mediasi agar penyelesaian dilakukan secara damai dan sesuai aturan hukum yang berlaku.
“Kami berusaha mencarikan solusi yang tidak memberatkan siapa pun. Pemerintah desa berkomitmen untuk menjadi penengah dan memastikan bahwa hasil akhirnya membawa manfaat bagi semua warga,” tambahnya dengan nada tegas.

Sementara itu, warga terdampak menyampaikan harapan besar agar mediasi yang telah dilakukan dapat segera membuahkan hasil nyata. Mereka menilai bahwa akses jalan bukan sekadar kebutuhan kenyamanan, tetapi hak dasar yang memengaruhi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial masyarakat.
“Setiap hari kami harus melewati jalan kecil yang bukan milik umum, dan kadang mendapat teguran dari pemilik lahan. Kami berharap ada keputusan bijak dari pemerintah desa agar kami bisa hidup normal tanpa konflik,” ujar salah satu warga Kauman yang terdampak.
Sejumlah tokoh masyarakat di Desa Besuki juga menyambut baik langkah yang dilakukan pemerintah desa. Menurut mereka, pendekatan dialog yang ditempuh oleh Kepala Desa Husamah menunjukkan kepemimpinan yang bijak dan berorientasi pada kepentingan bersama. Mereka berharap agar hasil mediasi nanti benar-benar membawa keadilan tanpa memunculkan persoalan baru di kemudian hari.
Pemerintah Desa Besuki sendiri berencana akan melibatkan unsur kecamatan serta instansi terkait seperti pihak pertanahan, untuk membantu memfasilitasi penyelesaian persoalan yang telah berlangsung cukup lama ini. Langkah tersebut diharapkan mampu mempercepat tercapainya kesepakatan yang jelas dan mengikat secara hukum, sehingga tidak lagi menjadi sumber ketegangan antarwarga.
Dengan semangat kebersamaan dan asas musyawarah yang terus dijaga, Pemerintah Desa Besuki optimistis bahwa persoalan akses warga Kauman dapat diselesaikan secara tuntas, adil, dan damai. Pemerintah desa berkomitmen memastikan bahwa setiap warga memiliki hak yang sama untuk menikmati akses dan pelayanan publik tanpa hambatan sosial maupun administratif.

“Ini bukan sekadar soal jalan, tapi tentang hak dasar warga. Kami ingin memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil nantinya mencerminkan rasa keadilan dan tanggung jawab sosial,” tutup Kades Husamah Bahres.
(Redaksi / Tim Biro Besuki Jatim)













