Presiden Beri Angin Segar, Ji Lilur Persiapkan AKUR AMAT KAU PEDRAS

Editor

SITUBONDO – Setelah melewati pertempuran panjang melawan apa yang ia sebut sebagai “Mafia Lobster” selama 19 bulan, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang akrab disapa Ji Lilur, akhirnya dapat bernapas lega. Perjuangan itu memuncak dengan sebuah keputusan terkini dari Presiden RI, Prabowo Subianto yang menurutnya menjadi tonggak perubahan.

Berlandaskan keputusan tersebut Ji Lilur menyatakan kini siap kembali menata kerajaan bisnisnya yang terangkum dalam akronim AKUR AMAT KAU PEDRAS:

  1. Akuakultur
  2. Rokok
  3. Air Mineral
  4. Tambang
  5. Kebun
  6. Tembakau
  7. Pertanian
  8. Perdagangan
  9. Beras

Dalam pernyataannya, Ji Lilur mengungkapkan perjalanannya selama 19 bulan dalam upaya mengekspor benih bening lobster (BBL) dari Indonesia ke Vietnam. Ia merasa ‘di-PRANK’ dan ‘DIKIBULI’ oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bahkan oleh menteri dari negara sendiri. “Aturan yang dibuat tidak Dia patuhi dan semuanya dibuat gelap. Menterinya pun gelap,” ujarnya.

Titik balik perjuangan ini, menurutnya, adalah ketika Presiden Prabowo pada 1 Agustus memutuskan untuk menghentikan sementara ekspor BBL. Langkah ini disusul dengan keputusan Presiden menarik otoritas kewenangan ekspor dari KKP melalui Keputusan Menteri KKP No. 7 Tahun 2024. Kewenangan tersebut kini akan diatur langsung melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang masih dalam proses penyusunan.

“Saya bersyukur,” kata Ji Lilur, “perubahan ini membuat saya lega, karena dengan aturan main yang setara dan objektif, saya bersama Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup akan menjadi Raja Lobster Dunia.”

Menurut Ji Lilur, Perpres yang baru akan melibatkan lintas kementerian dan lembaga, antara lain Kemenkeu, Kemenlu, BPK, KPK, Polri, TNI, Kejaksaan Agung, KKP, dan kemungkinan Kemenhan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sistem yang lebih transparan dan akuntabel.

Ji Lilur tak membuang waktu. Dalam 10 hari ke depan, 17 tim dari BALAD Grup akan bergerak menuju satu provinsi di Indonesia untuk melaksanakan tiga misi utama:

  • Membuka kantor cabang di tingkat provinsi dan kabupaten.
  • Mendirikan sembilan gudang penampungan dan pembelian BBL.
  • Mendirikan 200 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang akan bekerja sama dengan ribuan nelayan, serta menyediakan ratusan kapal dan alat tangkap BBL secara bertahap.
Baca juga
Pentingnya Asupan Air untuk Performa Olahraga Maksimal

Selain fokus pada ekspor BBL, BALAD Grup juga akan kembali menata usaha akuakultur di gugusan Teluk Kangean. Sementara itu, Ji Lilur sendiri akan memulai kembali agenda kerja lainnya yang sempat terbengkalai akibat ‘Perang Panjang’ dengan mafia lobster.

“Per minggu kemarin saya sudah mulai kembali menata giat tambang-tambang saya,” ungkapnya. Seperti rencana awalnya, dari ratusan tambang inilah, Ji Lilur berencana untuk mewujudkan berbagai usaha lain yang akan dibumikan segera:

  1. Pabrik ROKOK BINTANG SEMBILAN – RBS harus segera dibangun.
  2. Pabrik BERAS harus segera dibangun.
  3. Perkebunan TEMBAKAU harus segera dikuasai.
  4. Pabrik Air Mineral harus segera didirikan.
  5. Perdagangan hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan Budidaya harus segera dilaksanakan.

Ji Lilur menutup pernyataannya dengan rasa bangga dan bahagia. Ia menyebut Presiden Prabowo berani memberangus mafia, dan kini, idealismenya dalam bekerja memperoleh dukungan penuh dari pemimpin negara.

“Inilah saatnya saya bekerja maksimal. Kerja jujur dan idealis saya sudah memperoleh pendukung utama: Presiden Republik Indonesia Jend. TNI Purn. Prabowo Subianto,” kata putra asli Dusun Sokaan yang menyebut dirinya sebagai ‘Sang Surya Majapahit’, disertai ajakan untuk mencintai dan membangun Indonesia bersama-sama yang diakhiri dengan salam khas ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’.

Penulis: IpunkEditor: Redaksi
error: Content is protected !!