Berita  

Helikopter PT. IWIP Jatuh di Hutan Halmahera, Tiga Orang Meninggal

Reportase Today
Helikopter jenis Bell 429 PK-WSW
Petugas gabungan saat mengevakuasi korban (Tim)

TERNATE – Helikopter jenis Bell 429 PK-WSW milik PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Pinto menuju Pit Kaoahay, ditemukan jatuh di kawasan hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada hari Rabu, 21 Februari 2024. Tiga orang yang berada di dalam helikopter tersebut, yaitu pilot, kopilot, dan penumpang, dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman, mengatakan bahwa helikopter tersebut hilang kontak pada Selasa, 20 Februari 2024, sekitar pukul 12.47 WIT, setelah menurunkan karyawan PT. IWIP di Pit Kaoahay. Pihak PT. IWIP segera melaporkan kejadian tersebut kepada Basarnas dan instansi terkait untuk memulai operasi pencarian dan penyelamatan (SAR).

“Kami menerima laporan dari PT. IWIP bahwa telah terjadi lost contact pada Helikopter Bell 429 PK-WSW dengan koordinat rute 0°28’13.47″N /127°56’0.19″E – 0°39’20.54″N /127°58’17.28″E. Kami langsung berkoordinasi dengan Kapolres Halmahera Tengah untuk memastikan kebenaran laporan tersebut,” ujar Fathur.

Fathur menjelaskan bahwa berbagai rangkaian kegiatan pencarian dilakukan, termasuk penggunaan helikopter dan tim rescue dari Basarnas Ternate. Pada pukul 09.55 WIT, serpihan yang diduga berasal dari helikopter tersebut berhasil terlihat secara visual oleh tim SAR dari udara. Tim SAR gabungan kemudian tiba di lokasi dan mulai proses evakuasi.

“Pada pukul 11.59 WIT, informasi dari OSC (On Scene Commander) menyatakan bahwa korban telah dievakuasi dan menuju ke PNE Camp dengan kondisi meninggal dunia. Jenazah korban akhirnya dibawa ke RSUD Weda untuk proses identifikasi oleh Tim DVI (Disaster Victim Identification) Polda Maluku Utara,” kata Fathur.

Data korban yang diperoleh dari PT. IWIP adalah sebagai berikut:

Agus Sumaryanto (Pilot)
Septian (Co Pilot)
Umar Ali (Penumpang)

Baca juga
Dinilai Lamban Dalam Penanganan Perkara Korupsi Di Situbondo,Eko Febrianto Laporkan Deputi Penindakan ke Dewas KPK Pagi ini

Fathur menambahkan bahwa helikopter tersebut jatuh sekitar 5 kilometer dari lokasi awal penerbangan yaitu Lok Jiguru, Halmahera Tengah. Namun, penyebab jatuhnya helikopter tersebut belum diketahui pasti dan masih dalam penyelidikan.

“Helikopter tersebut ditemukan 5 kilometer dari lokasi awal terbang yaitu Jiguru, dan sementara upaya evakuasi dilakukan oleh tim SAR dari lokasi kejadian ke bandara Cekel, selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit setempat. Kami belum bisa menyimpulkan apa penyebab jatuhnya helikopter tersebut, kami masih menunggu hasil investigasi dari pihak yang berwenang,” jelasnya.

Sejumlah unsur terlibat dalam kegiatan pencarian, antara lain Basarnas Ternate, PT. Weda Bay Nickel (WBN), ERT PT. IWIP, Kodim 1512/Weda, Polres Kab. Halmahera Tengah, Sat Brimob Polda Maluku Utara, Ditpolairud Polda Maluku Utara, KPA Bokimaruru, Komunitas Panjat Tebing Merah Putih (VRI), dan Relawan Bencana Sagea.

Setelah proses identifikasi selesai dan korban berhasil ditemukan, operasi SAR dihentikan dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan dengan ungkapan terima kasih. Fathur mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Kami mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban, semoga mereka diberi ketabahan dan kesabaran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam operasi SAR ini. Kami berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas penerbangan,” tutup Fathur.

error: Content is protected !!