BONDOWOSO – Polres Bondowoso Polda Jatim melaksanakan kegiatan Trauma Healing guna membantu proses pemulihan psikologis anak-anak yang terdampak oleh bencana angin puting beliung di Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso.
Salah satu anggota yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Aiptu Septi dari Polwan Polres Bondowoso. Pada Senin (22/01/2024), Aiptu Septi terlihat berada di Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, bersama puluhan anak yang menjadi korban bencana.
Aiptu Septi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah untuk memberikan dukungan emosional kepada anak-anak yang mengalami dampak psikologis akibat bencana angin puting beliung. “Kami fokus pada anak-anak yang mungkin mengalami ketakutan, kecemasan, atau trauma pasca peristiwa tersebut,” ujarnya.
Selain memberikan dukungan emosional, Tim Trauma Healing Polres Bondowoso di bawah koordinasi Aiptu Septi juga berusaha membantu anak-anak korban bencana untuk pulih secara emosional dan mendukung proses pemulihan mereka.
Aiptu Septi menekankan bahwa kegiatan Trauma Healing dilaksanakan dengan pendekatan yang ramah terhadap anak. “Metode ini melibatkan kegiatan yang bersifat mendukung, seperti bermain, berkreativitas, serta berdialog secara santai untuk membantu mereka mengungkapkan perasaan dan mengatasi ketidaknyamanan akibat bencana,” tambahnya.
Menurut Aiptu Septi, perhatian terhadap aspek psikologis menjadi sangat penting dalam situasi bencana. Trauma Healing dianggap sebagai langkah awal untuk membantu masyarakat, khususnya anak-anak, mengatasi dampak psikologis yang diakibatkan oleh bencana tersebut.
Kapolres Bondowoso, AKBP Lintar Mahardhono, SH. SIK, juga menyatakan bahwa selain membantu secara fisik dengan memperbaiki rumah warga, pihaknya sengaja menerjunkan tim Trauma Healing. Menurutnya, hal tersebut adalah wujud dari kehadiran Polri di tengah masyarakat dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan.
“Semoga kegiatan ini dapat membantu mereka pulih dan kembali normal setelah mengalami bencana angin puting beliung di Kecamatan Prajekan,” ujar AKBP Lintar Mahardhono.