Situbondo – HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, atau yang lebih dikenal sebagai Ji Lilur, kembali mengumumkan langkah besar dalam ekspansi bisnisnya melalui BALAD Grup. Pria yang juga memiliki berbagai nama, seperti KP Krendo Panulahar dan Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, ini mengabarkan bahwa perusahaannya telah berhasil menyelesaikan kontrak strategis dengan tiga negara besar: Singapura, China, dan Vietnam.
Kontrak ini mencakup berbagai komoditas unggulan sektor perikanan yang disebut dengan LOKETARU, yakni Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Tongkol, Anggur Laut, Rajungan, dan Udang. Dalam pernyataannya, Ji Lilur mengungkapkan bahwa kerja sama tersebut terdiri dari tiga aspek utama:
- Kontrak Jual Beli LOKETARU dengan ketiga negara tersebut.
- Kontrak Kerjasama Pembangunan Pabrik Pengolahan LOKETARU, yang akan memperkuat infrastruktur industri perikanan di Indonesia.
- Kontrak Persiapan IPO (Initial Public Offering) bagi puluhan anak perusahaan BALAD Grup agar dapat melantai di bursa saham dunia.
“Bandar Laut Dunia Grup, sebagai induk perusahaan yang menaungi ratusan anak perusahaan di sektor perikanan budidaya, telah mencapai tonggak penting dengan menyelesaikan kontrak-kontrak ini,” ujar Ji Lilur dalam pernyataan resminya pada Jumat (28/3/25).
Mulai April 2025, BALAD Grup akan mengalihkan fokus budidaya perikanan LOKETARU ke Gugusan Teluk Kangean, dengan total area pengembangan mencapai 90.000 hektar. Wilayah ini akan dibagi menjadi 11 zona budidaya, masing-masing dikhususkan untuk satu jenis komoditas utama. Berikut pembagian areanya:
- Rumput Laut – 50.000 Ha
- Lobster – 8.000 Ha
- Kerapu – 5.000 Ha
- Teripang – 2.500 Ha
- Udang Mantis – 5.000 Ha
- Udang Kipas – 5.000 Ha
- Kerang – 2.500 Ha
- Anggur Laut – 2.000 Ha
- Tongkol – 5.000 Ha
- Kepiting – 2.500 Ha
- Rajungan – 2.500 Ha
Dengan skala proyek yang masif ini, BALAD Grup menargetkan penciptaan 500.000 lapangan pekerjaan dalam lima tahun ke depan, dari 2025 hingga 2030. Ji Lilur optimis bahwa proyek ini akan mengubah wajah industri perikanan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pusat perikanan budidaya dunia.
“Kami, Bandar Laut Dunia, yakin dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia dapat menjadi pemimpin global dalam sektor ini,” tegasnya.
Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi perikanan nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan penciptaan lapangan kerja yang masif, ekonomi daerah sekitar Teluk Kangean diyakini akan mengalami pertumbuhan pesat.
Ji Lilur menutup pemaparannya dengan menyampaikan “Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perikanan.
Dengan langkah ini, BALAD Grup semakin menegaskan eksistensinya sebagai pemain utama di industri perikanan global, sekaligus membawa Indonesia ke panggung dunia dalam sektor budidaya laut berkelanjutan.