Olahraga e-sport adalah bidang olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif. Pemain e-sport terdiri dari tim yang bermain game untuk melawan satu sama lain pada tingkat profesional untuk memenangkan sejumlah besar uang sebagai hadiah dan tentu saja trofi. E-sport tidak terbatas pada suatu aktivitas fisik, melainkan melakukan uji ketangkasan dengan menggunakan media elektronik.
E-sport terdiri dari berbagai genre didalamnya, seperti MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), FPS (First Person Shooter), Battle Royale, Fighting, dan Card Battle. Setiap genre memiliki game-game populer yang sering dijadikan ajang e-sport, seperti Dota 2, League of Legends, Mobile Legends, Vainglory, Arena of Valor, Counter Strike: Global Offensive (CS:GO), Valorant, Call of Duty, PUBG PC/Mobile, Free Fire, Apex Legends, Street Fighter V, Tekken 7, Ultimate Super Smash Bros, Mortal Kombat 11, Dragon Ball Fighter Z, Soulcalibur VI, Pokemon TCG, Heartstone, Gwent The Witcher Card, dan Yu-Gi-Oh!
Untuk bermain e-sport, pemain harus memiliki perangkat yang mendukung, seperti PC, laptop, konsol, atau smartphone. Selain itu, pemain juga harus memiliki koneksi internet yang stabil dan cepat, serta akun game yang terdaftar. Pemain juga harus menguasai game yang dimainkan, baik dari segi mekanik, strategi, taktik, maupun kerjasama tim. Pemain juga harus mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku di setiap turnamen e-sport.
E-sport telah berkembang menjadi industri yang sangat besar dan menguntungkan. Menurut laporan Newzoo, pendapatan global e-sport pada tahun 2020 mencapai 950,3 juta dolar AS, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 1,6 miliar dolar AS pada tahun 2023. Jumlah penonton e-sport juga terus bertambah, dari 443 juta orang pada tahun 2019 menjadi 495,0 juta orang pada tahun 2020, dan diperkirakan akan mencapai 646,0 juta orang pada tahun 2023.
Beberapa pemain e-sport telah menjadi bintang dan idola bagi banyak orang, karena prestasi dan keahlian mereka dalam bermain game. Beberapa nama pemain e-sport terbaik di dunia antara lain:
– Johan “N0tail” Sundstein, pemain Dota 2 asal Denmark yang bermain untuk tim OG. Ia telah memenangkan dua kali turnamen The International, yaitu pada tahun 2018 dan 2019, dengan total hadiah lebih dari 6,8 juta dolar AS.
– Lee “Faker” Sang-hyeok, pemain League of Legends asal Korea Selatan yang bermain untuk tim T1. Ia telah memenangkan tiga kali turnamen World Championship, yaitu pada tahun 2013, 2015, dan 2016, dengan total hadiah lebih dari 1,2 juta dolar AS.
– Kyle “Bugha” Giersdorf, pemain Fortnite asal Amerika Serikat yang bermain untuk tim Sentinels. Ia telah memenangkan turnamen Fortnite World Cup Solo pada tahun 2019, dengan hadiah sebesar 3 juta dolar AS.
– Oleksandr “s1mple” Kostyliev, pemain CS:GO asal Ukraina yang bermain untuk tim Natus Vincere. Ia telah memenangkan berbagai turnamen besar, seperti ESL One Cologne 2018, StarSeries & i-League CS:GO Season 7, dan Intel Grand Slam Season 2, dengan total hadiah lebih dari 600 ribu dolar AS.
– Leonardo “MKLeo” Lopez Perez, pemain Ultimate Super Smash Bros asal Meksiko yang bermain untuk tim T1. Ia telah memenangkan berbagai turnamen besar, seperti EVO 2019, Super Smash Con 2019, dan Frostbite 2020, dengan total hadiah lebih dari 100 ribu dolar AS.
Demikian artikel yang saya buat tentang olahraga e-sport. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda, terima kasih.
